Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Gaji Menjadi Guru Selama Empat Bulan

Artikel tentang gaji menjadi guru selama empat bulan ini saya buat bukan untuk pamer atau maksud negatif lainnya. Semata-mata untuk edukasi kepada siswa yang ingin menjadi guru dan mahasiswa kependidikan. Mereka berhak mengetahui agar dapat dijadikan informasi tambahan dalam mempertimbangkan dan memutuskan pilihan dimasa depan.

Guru merupakan pekerjaan mulia dan terhormat. Mengajarkan anak dari awalnya tidak bisa membaca menjadi bisa, yang awalnya tidak memiliki pemahaman menjadi memiliki, yang awalnya bersikap acuh menjadi tertib.

Uang

Pekerjaan menjadi guru itu susah gampang. Tidak banyak memang siswa-siswi SMA yang memiliki keinginan menjadi seorang guru. Guru bukan termasuk pekerjaan primadona anak muda jaman sekarang. Bahkan fresh graduate yang menjadi guru hanya bertahan beberapa tahun saja. 

Kualitas pendidikan yang baik pasti salah satu indikatornya adalah kompetensi guru. Jika anak muda yang pintar tidak memiliki keinginan menjadi guru, Siapa kelak yang akan mencerdaskan kehidupan bangsa?
Ini merupakan masalah kita bersama.

Hanya untuk menjadi seorang guru di suatu sekolah, meskipun sudah bergelar S.Pd tidaklah mudah. Ini yang saya alami. Saya sempat menanyakan kepada operator Dinas Pendidikan Kabupaten terkait sekolah yang kekurangan guru. Ternyata untuk daerah sekitar domisili saya tidak ada. 

Beberapa hari kemudian ibu saya secara tidak sengaja bertemu kenalannya yang bekerja sebagai kepala sekolah. Setelah berbincang lama, akhir ada pembicaraan bahwa kenalan ibu saya memerlukan guru laki-laki dan kebetulan saya akan segera tamat. Ibu kemudian meminta saya ke sekolah kenalannya tersebut.

Ternyata saya tidak segera diterima sebagai guru disana. Kepala sekolah harus membicarakan kepada komite terkait honor/gaji yang bisa dibayarkan kepada saya. Beliau juga mengaku tidak enak hati jika harus memperkerjakan tanpa memberikan gaji mengingat sudah akan menggunakan jasa saya dan saya juga harus menggunakan transportasi ke sekolah yang tentunya memerlukan biaya.

Saya sangat respect kepada beliau karena sudah mau berterus terang dengan keadaan yang ada. Lebih baik jujur daripada berbohong hanya untuk menyenangkan orang lain. Saat itu beliau menyampaikan bahwa nanti akan menghubungi saya apabila sudah ada keputusan dengan komite sekolah.

Takdir membawa saya pergi ke kota lain untuk memperoleh pekerjaan. Dinas Pendidikan Kota membuka lowongan pekerjaan guru SD dengan menggunakan IPK sebagai acuan seleksi. Saya tanpa restu ayah menyiapkan berkas, kemudian menitipkan ke paman untuk dibawakan ke Dinas Pendidikan Kota.

Akhirnya saya diterima sebagai Guru SD Kontrak di sekolah negeri dengan besaran gaji Rp. 75.000,00/jam. Menjadi wali kelas yang dihitung bekerja selama 24 jam, jadi total gaji yang diterima selama sebulan adalah

Gaji = 24 x Rp. 75.000,00 = Rp. 1.800.000,00 
Terbilang : Satu juta delapan ratus ribu rupiah

Notifikasi gaji masuk

Menurut kalian besar atau kecil?
Tidak besar memang, tetapi tidak juga begitu kecil. Jadi intinya saya mensyukuri hak tersebut dibandingkan saya tidak bekerja.

Apakah semua guru kontrak di Indonesia menerima gaji yang sama?
Saya yakin mengatakan tidak, setiap daerah memiliki kebijakan masing-masing dan kesanggupan yang berbeda-beda dalam mengaji tenaga kontrak mereka.

Kontrak saya untuk menjadi guru disana hanya 4 bulan, jadi total pendapatan yang saya peroleh selama bekerja adalah
Gaji selama 4 bulan = 4 x Rp. 1.800.000,00 = Rp. 7.200.000,00
Terbilang : Tujuh juta dua ratus ribu rupiah

Tentu saja uangnya sekarang berkurang karena sudah digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sisanya masih ada di tabungan sebagai kenang-kenangan yang selalu akan dikenang seumur hidup.

Konsekuensi saya mengajar disana adalah harus menempuh jarak yang lumayan jauh. Berkendara dengan sepeda motor dari rumah sampai di sekolah memerlukan waktu kurang lebih 45 menit. Saya juga sering merasa tidak enak hati karena sering terlambat datang ke sekolah.

Mungkin guru-guru lain bisa memaklumi karena perjalanan saya yang lumayan jauh. Saya sadar persis sudah berada di suatu instansi, sehingga harus menunjukkan profesionalisme. Tapi apa daya situasi tidak mendukung. Selain harus mengajar di sekolah, saya juga mengajar les sebagai freelance di bimbingan belajar swasta.

Saya biasanya mengajar dari pukul 15.00 sampai 20.00. Sepulang dari bimbel badan selalu terasa pegal karena berjam-jam berdiri mengajar. Pikiran ingin segera lekas bersiap bangun dan berangkat ke sekolah tapi badan tidak bisa di bohongi. Selalu saja menunjukkan diri perlu beristirahat sedikit lagi.

Kenapa hanya 4 bulan saja?
Tentu saja karena kontrak saya memang untuk 4 bulan. Ada opsi perpanjangan tetapi karena hal ini saya harus segera selesai mengajar disana.

Semoga pemerintah memiliki formulasi yang ideal untuk bisa meningkatkan gaji guru-guru di Indonesia. Kesejahteraan guru penting untuk meningkatkan kinerja dan memunculkan ketertarikan anak muda menjadi guru.

Meningkatkan kinerja karena guru tidak perlu lagi sibuk mengerjakan pekerjaan sampingan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Waktu luang selepas dari sekolah bisa digunakan untuk merancang pembelajaran yang berkualitas. Guru juga harus memiliki kesadaran apabila sudah diberikan gaji yang tinggi harus menunjukkan kinerja dan profesionalisme. Jangan hanya sekedar menuntut saja.

Memunculkan ketertarikan anak muda menjadi guru dengan meningkatkan gaji guru. Kalian tahu mengapa banyak orang pintar ingin menjadi dokter? Tentu saja karena gajinya tinggi. Mereka merasa layak untuk dibayar mahal sebagai bayaran atas kegigihan belajar selama ini. Pendidikan kita memerlukan guru-guru pintar untuk menjadikan indonesia sebagai bangsa yang besar.

Ada pendapat bahwa menjadi guru itu panggilan jiwa. Iya memang benar tapi harus diimbangi kemampuan. Kita tidak bisa memungkiri faktor gaji masih menjadi pertimbangan dalam memilih pekerjaan. Apakah ada orang yang mau tidak digaji ketika bekerja selama bertahun-tahun? Apakah ada orang yang rela mengabdi sepenuhnya tanpa menuntut dikemudian hari?

Kita menumpuh pendidikan dari SD sampai perguruan tinggi. Selama itu biaya yang dikeluarkan juga tidak sedikit. Biaya les bulanan yang mahal setiap semesternya, belum lagi uang jajan senin sampai jumat, dan puncaknya saat kuliah. Harus membayar biaya kuliah per semester, biaya hidup untuk merantau dan biaya kos. 

Baik itulah artikel yang bisa saya tulis terkait gaji yang saya peroleh selama menjadi guru kontrak di salah satu sekolah dasar negeri. Semoga kedepannya sistem pendidikan kita semakin maju. Banyak guru yang melahirkan tokoh-tokoh yang mampu menjadikan Indonesia sebagai negara yang besar di Asia maupun dunia.

Terimaksih sudah membaca.
Made Ary Aditia
Made Ary Aditia Seorang pendidik di salah satu sekolah dasar Kab. Gianyar, Bali