Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Soal Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)? Siapa Takut!

Setiap tahun siswa tingkat akhir mengalami tekanan dan dilanda kecemasan. Mereka dituntut untuk lulus UN (Ujian Nasional) agar bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. 

Tidak jarang siswa-siswi belajar ekstra keras serta mengikuti bimbingaan belajar. Rasa ketakutan siswa ini menjadi peluang bagi pihak-pihak yang ingin mencari keuntungan. Kompetensi seharusnya diperoleh dalam situasi menyenangkan bukan keterpaksaan.

Serial Guru Belajar AKM

Menjawab Soal Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) Tidak Perlu Belajar?

Lebih tepatnya tidak perlu persiapan apapun. Benar, ini serius. Siswa tidak perlu mengikuti bimbel atau mempelajari buku soal latihan AKM. Hal itu bertujuan agar siswa tidak merasakan stres dan cemas berlebihan. 

AKM hanya digunakan untuk mengetahui kualitas sistem satuan pendidikan saja  Selama ini banyak persepsi yang salah tentang AKM yang beredar di masyarakat. Dinyatakan bahwa AKM merupakan pengganti UN. Keduanya jelas dua hal yang berbeda. 


Perbedaan Asesmen Nasional dengan Ujian Nasional
Kriteria
Pembanding
Asesmen Nasional Ujian Nasional
Tujuan Pelaksanaan  Untuk mengevaluasi mutu terkait
sistem satuan pendidikan
Untuk mengevaluasi capaian hasil belajar murid secara individu
Jenjang Penilaian SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, program
kesetaraan jenjang dasar dan menengah
SMP/MTs, SMA/MA dan SMK
Level Siswa V, VIII, dan XI Tingkat akhir pada tiap jenjang
Subjek Siswa Survei: Siswa dipilih secara acak
untuk mengikuti AN
Sensus: Semua siswa mengikuti UN
Model SoalPG, PGK, Menjodohkan,
Isian Singkat, dan Uraian
Pilihan Ganda dan Isian Singkat (Matematika SMA/SMK)
Sasaran Penilaian Kompetensi literasi, numerasi, dan karakter
serta kualitas dan iklim satuan pendidikan yang mendukung pembelajaran
Penguasaan terhadap mata pelajaran
Metode Penilaian Computerized MultiStage Adaptive Testing (MSAT) Computer Based Test (CBT) dan Paper Based Test (PBT)
Sumber: Kemendikbud

Dapat disimpulkan bahawa AN/AKM hanya akan diberikan kepada beberapa siswa saja. Nilai AN/AKM tidak akan menjadi pertimbangan kelulusan maupun mencari sekolah favorit. Nilai tersebut hanya digunakan bahan pertimbangan untuk memperikan pembelajaran yang lebih baik.

Terima kasih Pak Nadiem Makarim

Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) termasuk bagian dari program Merdeka Belajar yang direncanakan oleh Bapak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. Bisa dikatakan bahwa AKM merupakan program paling menjanjikan yang akan dilaksanakan bagi Pendidikan Indonesia sejauh ini. AKM dipandang menjadi cara terbaik untuk menunjukan potret pendidikan Indonesia secara jujur.
Kejujuran adalah segalanya untuk perbaikan
Analoginya seperti seseorang yang sedang sakit. Dia tidak menyampaikan semua keluhan yang dirasakan tubuhnya kepada dokter. Dia takut apabila berkata jujur, maka dia akan diberikan suntikan atau diberikan label negatif oleh lingkungan sosialnya. Konsekuensi dari perilakunya tentu begitu bahaya. Penyakit yang sebenarnya dapat dicegah agar tidak parah atau bahkan bisa disembuhkan namun, tidak bisa diberikan tindakan preventif. 

Bercermin dari hal di atas. Penting bagi seorang perencana maupun pelaksana pendidikan mengetahui permasalahan yang terjadi. Nantinya akan dirumuskan solusi-solusi yang akan menyelesaikan masalah tersebut. Ujian Nasional selama ini tidak bisa memberikan informasi yang baik untuk menggambarkan pendidikan Indonesia.
Made Ary Aditia
Made Ary Aditia Pernah menjadi pengajar di salah satu sekolah dasar Kota Denpasar ❤︎