Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Naskah Drama Bila Malam Bertambah Malam Karya Putu Wijaya


1. Komentar mengenai naskah drama “Bila Malam Bertambah Malam” karya Putu Wijaya. 

Naskah drama ini dari segi cerita sangat menarik karena, mengangkat permasalahan klasik yang ada dimasyarakat yaitu kasta. Masalah ini memang sering menjadi pro dan kontra di lingkungan masyarakat modern, yang sampai saat ini belum terselesaikan. Pembahasan kasta yang disandingkan dengan percintaan menjadi daya tarik sendiri bagi berbagai kalangan khususnya para remaja. Penulis naskah drama ini berusaha menyampaikan beberapa kemungkinan yang terjadi apabila, seseorang masih bersikukuh pada kasta yang dimilikinya seperti, bersikap tidak baik kepada orang yang kastanya lebih rendah dan ingin menjodohkan anaknya dengan orang yang memiliki kasta yang sama. 

Saya merasumsi bahwa penulis memberikan drama ini judul “Bila Malam Bertambah Malam” dengan alasan, pertama drama ini dominan menggunakan latar waktu pada malam hari jadi, karena terjadi pada malam hari secara langsung malam akan semakin larut ketika tokoh terus menerus berdialog. Kedua, karena tokoh utamanya seorang perempuan tua yang sudah tak berdaya maka, diumpamakan keadaannya seperti malam yang akan bertambah malam. Ketiga, karena drama ini mengisahkan seseorang yang memilih berpegang teguh pada kasta dibandingkan dengan cintanya maka dia akan menuju kegelapan, sama seperti bila malam bertambah malam. 

Alur yang digunakan pada drama ini maju karena, diceritakan secara tuntut dari awal sampai akhir. Dari segi kebahasaan, drama ini mudah dipahami karena menggunakan bahasa sehari-hari. Penulis menggunakan pemajasan untuk menjelaskan makna yang terkandung di beberapa dialog misalnya, aku sudah berteriak sampai leherku patah. Kalimat tersebut berupa pernyataan yang melebih-lebihkan dengan maksud memberikan kesan bahwa, yang berteriak sudah melakukan teriakan dengan sekuat tenaga secara terus menerus hingga dia akhirnya lelah. 

Penulis membuat drama ini sulit untuk ditebak akhir kisahnya. Bahkan saya tidak pernah menyangka penulis memberikan sebuah kejutan diakhir cerita berupa, pengungkapan salah satu tokoh bahwa ia merupakan ayah dari anak si pemeran tokoh utama. Penyelesaian drama ini juga tergolong unik karena, terjadi perubahan psikologis pada tokoh utama yang tiba-tiba merestui anaknya menikahi orang yang lebih rendah kastanya. 

Naskah drama “Bila Malam Bertambah Malam” memiliki banyak amanat sehingga, akan bermanfaat jika diketahui ceritanya. Naskah drama ini cocok untuk menjadi bahasan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMP, SMA dan Perguruan Tinggi. Untuk jenjang sekolah dasar (SD) tidak cocok karena, topik kasta terlalu berat untuk dipahami siswa SD dan percintaan tidak mendidik jika dibahas oleh siswa SD. Drama yang cocok untuk dibelajarkan pada siswa SD adalah drama yang memiliki tema persahabatan, kedisiplinan, dan kebersihan lingkungan 

2. Pemaknaan terhadap naskah drama “Bila Malam Bertambah Malam” karya Putu Wijaya. 

Makna yang terkandung dalam naskah drama tersebut yaitu. Pertama, semua orang berhak untuk dihormati tidak hanya yang berstatus sosial tinggi saja. Kedua, nilailah seseorang dari kelakuannya bukan dari keturunannya. Ketiga, sepandai apa pun seseorang dalam menyembunyikan rahasia, pada akhirnya akan terungkap. Ketiga, perjuangkanlah cintamu meskipun ada pihak yang menentang, Keempat, ketulusan hati akan menghasilkan kebahagiaan meskipun, awalnya tidak terlihat namun pada akhirnya akan nampak juga (semua akan indah pada waktunya). Kelima, jangan bersembunyi dibalik topeng kemunafikan karena, jika terlepas maka akan merasa malu sendiri.