Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengalaman Tes CPNS

Pengalaman Tes SKD dan SKB CPNSAku mengikuti Tes CPNS Tahun 2018. Ketika itu banyak orang yang berbondong-bondong mencari informasi terkait rekrutmen CPNS, hal ini wajar saja karena pemerintah sebelumnya memberlakukan moratorium pengangkatan CPNS. Kebijakan itu berlaku dari tahun 2014, sehingga pemerintah sudah 4 tahun tidak merekrut CPNS. Banyak tamatan sarjana dari berbagai jurusan dan angkatan mulai mempersiapkan diri, baik dengan mencari tahu tahapan seleksi maupun latihan menjawab contoh-contoh soal.
Bukan kecerdasan saja yang membawa sukses, tapi juga hasrat untuk sukses, komitmen untuk bekerja keras, dan keberanian untuk percaya akan dirimu sendiri. Jamie Winship 
BKN merilis Siaran Pers Nomor: 021/RILIS/BKN/IX/2018 tentang Penerimaan CPNS 2018 Dibuka, 19 September 2018, Portal SSCN BKN Siap Diakses Pelamar. Total formasi yang tersedia untuk diperebutkan oleh pelamar berjumlah 238.015 yang terdiri dari 51.271 Instansi Pusat (76 Kementerian/lembaga) dan 186.744 (525 Instansi Daerah). 

Facebook, Twitter, dan Instagram dipenuhi oleh tautan, postingan, dan foto mengenai rekrutmen CPNS. Banyak orang saling membagikan informasi tersebut sehingga berantai dan terkesan spam. Hal ini bukannya tanpa alasan, seseorang berharap nantinya postingan mereka dapat bermanfaat bagi keluarga dan teman yang masih mencari pekerjaan ataupun masih berstatus honor.


Pada tahun 2018 tepatnya bulan Agustus 2018, aku wisuda dan memiliki gelar S.Pd. di belakang namaku. Aku tamat dari jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, biasa disingkat PGSD. Aku sangat bersyukur kepada Tuhan karena beliau telah memberikan aku kesempatan untuk mengikuti seleksi CPNS, beberapa bulan setelah aku tamat What a serendipity

Ini adalah kesempatan emasku, aku tidak mau gagal. Kalimat tersebut yang selalu aku pegang teguh, meskipun banyak teman dan rekan kerja yang usianya lebih tua dariku selalu mengatakan bahwa aku masih punya banyak waktu untuk lulus CPNS. Jika bukan tahun ini, bisa dicoba ditahun berikutnya. Baik, aku terima tapi aku tidak menyerah dan terus akan berusaha. 

Dulu ketika tamat SMA, aku pernah mengikuti Tes SKD STMKG (Sekolah Kedinasan) berbasis CAT dan berhasil memenuhi passing grade. Aku gagal ditahap selanjutnya, hal inilah yang membuat aku termotivasi agar tidak gagal kembali. Sepertinya aku sudah menghabiskan jatah gagal aku dimasa lalu (termasuk hanya sekali pernah mendapat juara setelah mengikuti begitu banyak lomba dari SD-SMA) This year is mine
Orang-orang hanya melihat kamu dari waktu untuknya, sedangkan mereka tidak melihat apa kesibukanmu, apa prioritasmu dan apa yang sedang kamu perjuangkan” ― Arief Subagja
Persiapanku untuk mengikuti Tes CPNS tidak bisa dikatakan tidak matang. Membaca materi SKD (TWK, TIU, TKP) di buku dan ebook, latihan soal-soal secara online di website dan aplikasi andorid,  bahkan join ke banyak group Telegram dan Whatsapp untuk berdiskusi soal. Layar home smartphoneku saat itu dipenuhi oleh aplikasi latihan-latihan soal CPNS. 

Apakah aku menggunakan semua aplikasi tersebut? 
Tentu saja tidak, karena aku juga sibuk dengan pekerjaanku sebagai Guru Kontrak di salah satu Kota dan Guru Bimbel di salah satu bimbel yang memiliki banyak cabang di Indonesia (Seperti Ind*mar*t aja ya). Aku memilah aplikasi android yang memang materinya bagus dan tampilannya User Friendly. Setiap hari aku selalu meluangkan waktu untuk belajar persiapan Tes CPNS, meskipun terkadang hanya sempat 1 jam saja.

Hari yang dinanti pun tiba, Teng hari dimana banyak orang berkumpul membuat barisan kemudian bersiap-siap mengikuti Tes SKD. Banyak orang yang aku jumpai di hari reuni itu, mulai teman sekelas, teman satu angkatan, kakak kelas, dan bapak-bapak yang tidak aku kenal. Rasanya senang sekali bertemu mereka lagi setelah beribu-ribu purnama. 

Aku buat diriku serileks mungkin saat berada di ruangan tes. Panitia memberikan kebebasan bagi peserta saat itu untuk duduk di meja yang mereka suka. Aku jelas mencari meja yang paling depan dan dekat panitia dengan harapan mudah mendengar intruksi yang disampaikan panitia saat itu. 

Maklum saja jika aku selama ini suka mendengar musik menggunakan earphone dengan suara full, jadi ada kekhawatiran jika suara yang didengar tidak jelas. Mari menuju laptop, ternyata soal yang muncul dilayar berbeda dengan soal-soal yang sudah aku pelajari. Menyerah? bukan saatnya. Fokus!, iya tentu saja. Bermodalkan insting aku kerjakan semua soal SKD.

Trik yang aku pelajari dari group diskusi Telegram dan Whatsapp, kerjakan soal TKP (Tes Kemampuan Pribadi) terlebih dahulu karena soalnya panjang sepanjang berita headline news di koran pagi hari. Sudah selesai? belum, masih ada soal TIU dan TWK. Mari fokus pada bagian laptop yang menunjukkan alokasi waktu pengerjaan soal. Ternyata tinggal 50 menit lagi sudah time out

Kerjakan, kerjakan, itu yang ada dibenakku. Fokusku hanya mengejar target passing grade bukan skor tertinggi, karena percuma saja skor tinggi jika tidak memenuhi passing grade pada setiap komponen tes (TWK= 75, TIU=80, TKP=143, Sumber: Permenpan 37 tahun 2018). Aku biarkan waktu berhitung mundur pada layar laptop tanpa tekan tombol selesai. 

Satu menit terakhir aku pejamkan mata dan berdoa sepenuh hati. Taraaa kejutan, Today is one of my best moments in my life. Aku memenuhi passing grade, (TWK=90, TIU=105, TKP=144). Meja aku pukul dan mengatakan "yeah" untuk menunjukkan betapa bahagianya aku saat itu. 

Ternyata untuk sesi 1 (sesi aku tes) dari 350 orang peserta, yang lulus passing grade hanya 4 orang saja termasuk aku.

Hari demi hari aku lewati dengan perasaan gunda karena banyak isu yang mengatakan passing grade ditiadakan akibat banyak yang tidak lolos. Kejelasan pun muncul ke permukaan dengan sendirinya bak seorang pahlawan. Permenpan Nomor 61 Tentang Sistem Ranking Seleksi CPNS 2018 menyatakan Peserta SKD yang tidak memenuhi Nilai Ambang Batas, namun memiliki peringkat terbaik dari angka kumulatif SKD dapat mengikuti Seleksi Kompetensi Bidang (SKB)

Peserta yang lulus passing grade dikatagorikan P1 dan yang tidak lulus passing grade tetapi nilai kumulatif sama atau lebih besar dari 255 dikatagorikan P2. Kita akan bertarung kembali di SKB menurut kelompok/kategori. Unit kerja yang aku pilih, ternyata yang mendaftar 3 orang termasuk aku. Yang lolos  passing grade hanya aku saja, jadi secara matematis sesuai dengan Permenpan aku sudah auto lolos CPNS. 

Secara tertulis memang tidak ada dicantumkan bisa langsung lolos tetapi harus mengikuti tahap SKB terlebih dahulu.
"Hidup adalah tantangan. Jangan dengarkan omongan orang, yang penting itu adalah kerja, kerja, dan kerja. Kerja akan menghasilkan sesuatu, sementara omongan hanya menghasilkan alasan" Joko Widodo
Tahap selanjutnya yaitu SKB, tahap menjawab soal terakhir yang harus aku jalani pada seleksi CPNS. Tanpa persiapan memang karena sekali lagi aku bermain peluang atas kemungkinan yang terjadi. Sungguh menyenangkan lolos sebagai kategori P1 sendirian di unit kerja yang dipilih, Privilege!

Ada satu temanku yang bercanda mengusirku dari tempat tes. Dia mengatakan bahwa aku sudah pasti lolos, tidak perlu ikut Tes SKB. Tentu saja tidak semudah itu, aku harus log in dulu pada layar komputer tanpa menjawab soal kemudian klik selesai dan pulang. Sungguh tidak etis kalau begitu.

Nyatanya aku kerjakan semua soal semaksimal mungkin, aku ingin memberikan terbaik kepada keluargaku dan agar tidak dipandang beruntung bisa lolos passing grade. Saat 15 menit sebelum waktu selesai, aku tekan tombol selesai agar bisa meninggalkan ruangan lebih awal dan tidak mengantri saat kembali ke rumah.
Hasilnya :

Terimakasih Tuhan, sekarang aku sudah resmi menjadi ASN di daerah tempat tinggalku. Sungguh besar mandat yang aku pegang untuk senantiasa melayani dan berdedikasi kepada masyarakat. Aku sadar bahwa kerja keras tidak akan mengkhianati hasil. Jikalau masih gagal, maka belum waktunya. Jadi bersabarlah.
My recent motivation
Thank to Meme & Rage Comic Indonesia


Bagi kalian yang sudah lulus SKD dan akan ikut SKB