Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengalaman Tes STMKG

Pengalaman Tes STMKG. STMKG (Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) adalah sekolah yang aku impikan dari tiga tahun yang lalu. Bahkan, aku sering mencari info-info tentang STMKG dan sangat berharap bisa sekolah disana. Aku pun tidak mendaftar ke sekolah kedinasan lainnya seperti  STIS dan STAN. 

Pada awal pendaftaran, sudah banyak kendala yang ku alami. Dari gangguannya web ptb.amg.ac.id hingga gangguan transfer di bank. Tapi aku berpikiran bahwa itu adalah cobaan dari Tuhan yang ingin mengetahui betapa besar niatku untuk bisa diterima di STMKG. 


Setelah proses pendaftaran selesai dan sudah mencetak kartu peserta, aku mempersiapkan diri untuk Tes Tahap 1 yaitu TKD (Tes Kemampuan Dasar). Materinya berupa Tes Skala Kematangan, Tes Wawasan Kenegaraan, dan Tes Intelegent Umum. 

Aku pun mempelajari materi tersebut dari internet ,buku latihan soal STMKG,  dan buku UUD 1945. Selain itu aku pun selalu berdoa setiap hari, doaku selalu sama yaitu agar aku bisa lolos tahap satu ini.
Akhirnya saat itu pun tiba, aku dapat giliran TKD sekitar jam 2 an (sesi Terakhir hari itu) dan aku harus menunggu sekitar 1 jam lebih karena aku tiba lebih awal. Setelah lama menunggu, akhirnya aku masuk ke ruang tes yang menggunakan sistem CAT dengan 100 butir soal. Setiap orang menghadapi satu buah komputer dengan soal-soal yang berbeda antara komputer satu dengan yang lainnya meskipun materi yang diujikan tetap sama.

Lega rasanya saat aku selesai menjawab soalnya dan aku sudah mengetahui nilainya saat itu juga,  lebih besar dari pada nilai ambang batasnya. Ada temanku yang nilainya lebih besar dariku dan dia mengatakan kalau soalnya gampang  serta banyak yang sama dengan apa yang ada di buku STMKG bahkan sebagian soal sama. 

Dalam hati aku berkata jangan kan banyak, ngak sampai 5 soal yang sama dengan soal yang ku dapatkan. Aku pun berfikiran bahwa nilai yang ku dapatkan hari itu harusku syukuri meskipun tidak tinggi tapi setidaknya aku lolos, dan mungkin aku lebih beruntung di TKA nanti.

Pada saat pengumuman TKD, aku pun sudah tau bahwa aku lolos karena aku sudah mencari info di grup facebook, twitter, dan blog yang berkaitan tentang STMKG , nilai yang di dapat kalau sudah melewati ambang batas akan dinyatakan lolos TKD. Pada saat itu aku pun mulai mempersiapkan diriku untuk TKA (Tes Kemampuan Akademis) yang materinya Fisika, Matematika, dan B.inggris. 

Aku pun menjawab semua paket soal yang ada di buku latihan soal STMKG tersebut. Pada saat mengerjakannya aku menghadapi kendala yang hampir membuatku putus asa. Pembahasan soal di Buku STMKG itu banyak yang salah, aku pun panik. 

Akhirnya pada saat itu aku menghubungi guru SMAku yang sudah aku anggap teman dengan inisial AD. Karena pada saat itu liburan sekolah, beliau menyuruhku ke rumahnya untuk membahas soal-soal yang tidak bisa aku jawab.
Beberapa minggu sebelum TKA, pengumuman SNMPTN pun sudah ada. Dan hasilnya aku lulus SNMPTN . Entah kenapa setelah aku lulus, aku merasa tidak terlalu semangat belajar untuk TKA dan hanya mengandalkan soal-soal yang ada di buku STMKG. Dan aku pun menghubungi kakak kelasku yang pernah tes STMKG. 

Katanya soal tahun lalu beberapa sama dengan yang ada di Buku STMKG. Aku pun mempelajarinya berulang-ulang dan mencari konsep-konsep dalam penyelesaiannya. Setiap hari sebelum TKA aku pun berdoa kepada Tuhan Agar dalam tes nantinya aku bisa lancar menjawab dan bisa lulus. Hingga akhirnya hari itu tiba.

Pada saat membuka lembaran soal, aku merasa sedikit curiga. Soal no 1-20 aku jawab berurutan dan beberapa soal yang lain aku tunda dan mencari soal yang gampang lainnya. Setelah masuk ke soal matematika barulah aku tersadar bahwa tingkatan soalnya sangat berbeda dari tahun sebelumnya. Aku sangat kecewa karena tak ada satu pun soal yang sama. Tapi aku tetap optimis menjawabnya karena aku telah melakukan persiapan sebelumnya

Pada saat keluar ruangan semua temanku mengeluh karena soalnya susah, tapi ada satu temanku yang mengatakan soalnya gampang, bahkan ia yakin full skor di matematikanya. Aku sih tidak heran, karena dia anak OSP Matematika. Hari demi hari pun berlalu dan aku pun tetap optimis akan hasilnya. Dan aku punya feeling bagus di hari ulang tahunku yang ke 17 di bulan yang sama dengan pengumuman TKA. Hingga pagi itu tiba, dimana hari itu pengumuman TKA. 

Saat mendownload hasilnya pun jantungku bergerak begitu cepat dan aku pun membuka filenya. Sesegera mungkin aku mencari hasil test wilayah Denpasar. Begitu terkejutnya  aku, namaku tidak ada disana. Bahkan aku pun menangis untuk pertama kalinya selama 3 tahun belakangan, itu pun menjadi tangisan paling sedih yang pernah ada dalam hidupku.

Aku pun frustasi karena ekspetasi ku tak terpenuhi.  Aku tak makan 1 hari penuh dan tak mau sembahyang selama seminggu. Aku merasa kecewa dengan diriku sendiri dan sudah mengecewakan banyak orang, orangtuaku, guru-guruku dan teman-temanku. Aku merasa malu dengan diriku. Dan menganggap harapanku sudah berakhir sampai disini. 

Temanku si anak OSP itu lolos, padahal dia hanya mempersiapkan diri selama 1 hari saja karena harus ikut tes STIS tahap 2. Si anak OSP itu malahan tidak lolos STIS tahap 2, sekolah yang dia impikan selama ini dan dia hanya coba-coba ikut tes STMKG tetapi lolos. 

Bahkan aku melihat semua yang lolos kebanyakan pernah ikut Olimpiade tertentu. Aku pun akhirnya bisa menerima kenyataan dan meneruskan kuliah ku di PTN .

Semoga pengalaman ini bisa dijadikan pelajaran dan menginspirasi kalian. Semangat bagi yang mau mengikuti  tes STMKG, teruslahlah belajar tanpa ada batasan
Pesan saya untuk kalian yang ingin mengikuti Test STMKG :
  1. Kembangkanlah wawasan kalian untuk Tes TKD ( TIU, TWK,TPK)
  2. Seringlah latihan soal-soal seperti latihan soal Bahasa Inggris, Matematika dan Fisika  (Test TKA)
  3. Kurangilah melihat informasi-informasi yang tidak penting di grup facebook karena hanya mengurangi fokus belajar
  4. Jangan suka menunda-nunda waktu sebelum kalian menyesal
  5. Mintalah doa restu ortu kalian 
This Story based my experience in 2014

Saat ini saya sudah berstatus PNS pada jabatan guru kelas ahli pertama, setelah menempuh kuliah selama 4 tahun di salah satu PTN. Jika kamu belum bisa lolos pada suatu seleksi bukan berarti kamu gagal. Jangan pernah menyerah karena setiap orang punya waktunya masing-masing. 

Tetap semangat dan harus berjuang demi masa depan. Baca juga Pengalaman SKB CPNS