Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Mengajarkan Anak Membaca

Membaca merupakan kemampuan dasar yang dibutuhkan anak dalam memperoleh informasi secara mandiri. Jenjang pendidikan informal pertama seperti Taman Kanak-kanak sudah mengajarkan siswa-siswinya untuk membaca. 

Terlepas boleh tidaknya diajarkan sejak dini. Hal tersebut masih taraf wajar apabila tidak ada unsur pemaksaan. Mengingat anak usia dini masih pada fase bermain dan kaya akan imajinasi. Mereka akan merasa terganggu apabila diwajibkan mengikuti aturan-aturan formal yang tidak sederhana.

Perlakuan yang tepat dari orang tua dan guru dibutuhkan anak. Mereka akan optimal perkembangannya apabila orang terdekat mampu memahami kebutuhannya. Banyak orang salah kaprah tentang konsep belajar. Mereka kadang menyamaratakan proses belajar anak-anak dengan remaja dan bahkan orang dewasa.

Memang orang tua akan bangga jika anaknya mampu unggul diantara anak lainnya. Senyum sumringah akan tampak ketika melihat anak sendiri mampu membaca diantara anak lainnya yang tidak bisa. Jika anak yang bersangkutan mampu membaca karena tidak dituntut bisa, maka itu merupakan pertanda yang baik.

Cara Mengajarkan Anak Membaca dengan Baik dan Benar

1. Menggunakan Lagu Anak-anak

Lagu anak-anak tidak hanya menyenangkan, tetapi lirik dan ritmenya dapat membantu anak-anak mendengar bunyi dan suku kata. Hal ini membantu mereka dalam belajar membaca. Cara yang baik untuk membangun kesadaran fonemik adalah dengan bertepuk tangan secara ritmis dan melantunkan lagu secara serempak 

Kesadaran fonemik atau kesadaran bunyi merupakan kemampuan mendengarkan dan melafalkan dengan benar suatu kata berdasarkan bunyinya

Anak belajar dengan cara meniru. Mereka diharapkan menirukan lagu yang terdengar dengan gembira. Kegiatan yang menyenangkan ini adalah cara yang fantastis bagi anak-anak untuk secara implisit mengembangkan keterampilan literasi. Hal ini juga akan mempersiapkan mereka untuk sukses membaca. Tujuan cara ini adalah agar anak mampu melafalkan kata dengan benar.

Contoh beberapa lagu anak-anak yaitu Topi Saya Bundar, Burung Kakak Tua, Naik-naik Ke Puncak Gunung, Pelangi-pelangi, dan Cicak-cicak di Dinding.

Siswa yang direkomendasikan: Siswa TK dan Siswa SD

2. Membuat Kartu Kata Bergambar

Anak pasti sudah mengenal benda atau objek yang ada di lingkungan sekitar. Misalnya saja nama-nama hewan dan nama-nama benda di rumah. Kalian bisa memanfaatkannya untuk melatih anak membaca. 

Dulu kita diajarkan membaca dengan menghafal huruf kecil terlebih dahulu. Diikuti dengan huruf besar, suku kata, hingga menjadi kata. Tidak ada gambar sama sekali. Terkadang hal ini yang membuat kita bosan dan enggan untuk belajar.

Dijaman yang serba modern seperti sekarang, kita dimudahkan untuk menyiapkan sarana dan prasarana belajar. Media belajar seperti kartu kata bergambar dapat disiapkan secara individu. Anak diharapkan belajar secara bermakna melalui gambar objek yang dilengkapi dengan kata dibawahnya.

Siswa harus belajar secara holistik, yaitu menyeluruh. Ketika dia mampu mengucapkan suatu kata, pelafalan harus benar dan makna kata juga harus diketahui. Anak tidak diharapkan hanya sekedar menghafal huruf saja karena ini sifatnya short term memory.

Mereka sebaiknya belajar dari lingkungan seperti melihat babi, dia mampu menunjukkan objeknya dan bisa melafalkannya dengan benar. Tugas orang dewasa tentu meluruhkan kata babi menjadi suku kata seperti ba - bi. Usahakan Kartu Kata Bergambar diawali dengan dua suku kata. Jika anak sudah mahir bisa ditambah menjadi tiga suku kata dan seterusnya.

3. Menarik Minat Anak Melalui Media Cetak

Kita bisa menyediakan poster, bagan, label,dan buku untuk memungkinkan anak melihat dan menerapkan hubungan antara bunyi dan simbol huruf. Kebiasaan melihat media cetak di rumah dapat meningkatkan keberhasilan tahap penarikan minat anak.

Saat kalian bepergian dengan anak, tunjukkan surat di poster, baliho, dan papan tanda. Pada waktunya Anda dapat memodelkan pengucapan huruf untuk membuat kata-kata. Fokus pada huruf pertama dalam kata-kata. Tanyakan kepada anak Anda "Suara apa huruf itu?" Kata lain apa yang dimulai dengan suara itu? Kata apa yang sesuai dengan kata itu?

4. Menggunkan Metode Membaca Permulaan

Terdapat beberapa metode mengajar permulaan seperti Metode Abjad (Alphabet); Metode Eja (Spelling Method); Metode Suku Kata (Syllabic Method); Metode Kata (Whole Word Method); Metode Kalimat/Global (Syntaxis Method); Metode SAS (Structural, Analytic, Syntatic).

Metode Eja
Pembelajaran Membaca Permulaan dengan metode ini memulai pengajarannya dengan mengenalkan huruf-huruf secara alpabetis.
Misalnya
b, a – ba (dibaca be.a – ba) 
d,u – du (dibaca de.u – du) 
ba-du dilafalkan badu 

Metode Abjad
Proses Pembelajaran Membaca Permulaan dengan metode bunyi hampir sama dengan metode eja, hanya saja perbedaannya terletak pada sistem pelafalan abjad atau huruf.
Misalnya : 
b dilafalkan /beh/ 
d dilafalkan /deh/ 
c dilafalkan /ceh/ 
g dilafalkan /geh/ 
p dilafalkan /peh/ dan sebagainya. 

Metode Suku Kata
Prose Pembelajaran Membaca Permulaan dengan metode ini diawali dengan pengenalan suku kata seperti ba, bi, be, bu, bo, ca, ci, cu, ce, co, da, di, du, de, do, dan seterusnya
Misalnya:
ba-bi cu-ci da-da ka-ki 
ba-bu ca-ci du-da ku-ku 
bi-bi ci-ca da-du ka-ku 
ba-ca ka-ca du-ka ku-da

Metode Global
Memperkenalkan gambar dan kalimat kemudian menguraikan salah satu kalimat menjadi kata; kata menjadi suku kata; suku kata menjadi huruf-huruf.
Misalnya:
ini mimi 
ini mimi 
i-n-i mi-mi 
i-n-i m-i-m-i

Metode SAS
Struktural menampilkan keseluruhan dan memperkenalkan kalimat yang utuh, Analitik melakukan proses penguraian, Sintetik melakukan penggabungan kembali kepada bentuk struktural semula.
Misalnya:
ini mama ini          
mama i ni                  
ma ma i n i                     
m a m a i ni                      
ma ma ini           
mama ini mama

5. Membacalah Bersama Setiap Hari

Banyak orang tidak menyadari betapa banyak keterampilan dapat diambil melalui tindakan sederhana membaca kepada seorang anak. Anda tidak hanya menunjukkan kepada mereka bagaimana melafalkan kata-kata.

Anda juga membangun keterampilan pemahaman kunci, mengembangkan kosakata mereka, dan membiarkan mereka mendengar seperti apa suara pembaca yang fasih. Yang terpenting, membaca secara teratur membantu anak Anda mengembangkan minat membaca, yang merupakan cara terbaik untuk mempersiapkan mereka agar sukses membaca. 

Perkuat keterampilan pemahaman anak Anda dengan mengajukan pertanyaan sambil membaca. Untuk anak-anak yang lebih kecil, dorong mereka untuk terlibat dengan gambar-gambar tersebut 

(misalnya, "Apakah Anda melihat perahunya? Apa warna kucingnya?"). Untuk anak yang lebih besar, ajukan pertanyaan tentang apa yang baru saja Anda baca, seperti "Menurut Anda mengapa burung kecil itu takut?" Kapan Sophie menyadari dia memiliki kekuatan khusus?

6. Sabar

Cara terbaik untuk mengajari anak membaca adalah dengan membuatnya menyenangkan! Setiap anak belajar dengan kecepatannya sendiri, jadi selalu ingat satu hal terpenting yang dapat Anda lakukan adalah membuatnya menyenangkan. 

Dengan membaca secara teratur, mencampurkan berbagai hal dengan kegiatan yang Anda pilih, dan membiarkan anak Anda memilih buku mereka sendiri sesekali, Anda akan menanamkan kecintaan awal membaca dan memberi mereka kesempatan terbaik untuk sukses membaca dalam waktu singkat.

Made Ary Aditia
Made Ary Aditia Seorang pendidik di salah satu sekolah dasar Kab. Gianyar, Bali